Nias Barat-Hinako | nias.wartaglobal.id - Dunia Pendidikan pada khususnya di SMPN-4 Sirombu tepatnya di Kepulauan Hinako, Kecamatan Sirombu, Kabupaten Nias Barat, Provinsi Sumatera Utara tidak mengalami perubahan dari tahun ke tahun atas ketidak sadaran Tenaga Guru, baik PNS ataupun PPPK yang di tempatkan disana.
"Hal itu di ketahui oleh awak Media, pada hari ini, Rabu (15/01/2025) terpantau 2 orang PNS baru masuk sekolah, sementara 5 orang PPPK lainya dan 1 PNS lainya yakni Kepala Sekolah, atas nama Rohani V.Sinaga, S.Pd diketahui berbulan-bulan tidak pernah masuk sekolah, kecuali pra libur Nataru hadir 1 hari, itupun menghadiri acara perayaan Natal Sekolah dan sekaligus pembagian rapor siswanya".
"Sebelumnya oleh awak Media, pada pemantauan, Senin (13/01/2025) terpantau hanya seorang guru PPPK, bernama Andreas Gulo, S.Pd yg setiap hari masuk mengajar sejak aktif sekolah setelah libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, bahkan jauh sebelumnya di ketahui sejak di angkat menjadi PPPK dan di tugaskan di SMPN-4 Sirombu, hanyalah beliau satu-satunya yang selalu tidak absen mengajar".
Atas kejadian ini banyak warga pulau Hinako dan orang tua siswa, serta Komite Sekolah menyampaikan keluhan melalui awak media sejak kemarin.
Salah satu Tokoh Masyarakat Kepulauan Hinako, inisial DM menyampaikan kepada awak media, bahwa sangat kecewa dan prihatin atas indisplin Guru SMPN-4 Sirombu yang tidak pernah berubah watak melanggar sumpah janjinya menjadi PNS/PPPK dan telah bersedia di tempatkan di pulau Hinako, ucapnya.
Menurutnya perhatian pemerintah sungguh luar biasa terhadap penambahan Tenaga Guru melalui perekrutan PPPK yang tadinya hanya sebagai guru bantu atau sebagai Guru Kontrak Daerah, demikian juga pengangkatan Pegawai Negeri Sipil asal dari luar daerah Pulau Nias yang memilih penempatannya di pulau Hinako saat melamar Pegawai Negeri Sipil.
Namun, "ketika mereka telah berhasil lolos menjadi PNS/PPPK tidak amanah atas sumpah janjinya, bermalas-malasan menunaikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengajar, Indisplin pegawai acap kali terjadi, bahkan berbulan-bulan meninggalkan tugas, sementara segala haknya dari pemerintah tiap bulan mereka terima, bahkan mereka menikmati dana Daerah Terpencil (dacil) dan Dana Sertifikasi, bahkan termasuk menikmati bagian Dana BOS", ungkapnya DM.
Lanjutnya beliau, sangat mengharapkan perhatian khusus dari Pemkab Nias Barat, dan terkhusus dari Dinas Pendidikan Kabupaten, agar menindak tegas PNS/PPPK yang telah banyak merugikan proses belajar mengajar di lingkungan SMPN-4 Sirombu.
"Saya sangat mengharapkan perhatian khusus dari Pemerintah, dalam hal ini bapak Bupati Nias Barat dan terkhusus dari Dinas Pendidikan agar menindak tegas PNS/PPPK yang telah banyak merugikan proses belajar mengajar di lingkungan SMPN-4 Sirombu. Jangan di biarkan generasi bangsa rusak akhlaknya, anak-anak kami butuh ilmu pengetahuan dan pembangunan karakter untuk masa depan mereka kelak", himbaunya.
Demikian juga beliau harapkan untuk pengawasan ketat terhadap pengelolaan Dana BOS yang di duga tidak sesuai arah dan sasaranya, dimana penataan gedung dan fasilitas sekolah sangat tidak layak disebut sebagai Gedung Sekolah tempat proses belajar mengajar. Jika tidak takut terhadap penilaian manusia tetapi setidaknya takut akan Tuhan, harap Tokoh Masyarakat Kepulauan Hinako ini.
Untuk diketahui bersama, dari hasil penelusuran awak media, bahwa Buku Kurikulum Indonesia Merdeka benar ada namun berada di perpustakaan Sekolah, ketika di tanyakan kepada Guru Aktif, beliau menjelaskan bahwa, atas inisiatifnya sendiri telah menyediakan buku K-13 tersebut untuk kebutuhannya sendiri dan kadang mengambilnya atau mendownload di aplikasi Medsos, sehingga ketika sedang mengajar sendiri, dengan terpaksa ruang kelas lainnya kosong belajar.
Banyak ditemukan gedung sekolah hancur berantakan, pintu dan jendela semasa pra dan pasca libur, terbuka rusak dan tidak terawat, atap sekolahpun pada peot dan belum ada perhatian. Bahkan Pamplet Sekolah sudah berapakali Dana BOS bergulir dan belum juga terpasang.
Ketika awak media mendatangi Bendahara Sekolah, Serafni Gulo, S.Pd (Guru PPPK) 13/01 menanyakan tentang pengelolaan Dana BOS di maksud, tidak mendapatkan kehadirannya di sekolah sampai turunnya berita ini. @JM/nwga
SHER LINK POST
No comments:
Post a Comment