Mengenal Karir Seorang Wakil Cakada Nias Barat Sabahati Gulo 2024-2029 - WARTA GLOBAL NIAS

Mobile Menu

Top Ads

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Berita Update Terbaru

logoblog

Mengenal Karir Seorang Wakil Cakada Nias Barat Sabahati Gulo 2024-2029

Saturday, 14 September 2024


Nias Barat | nias.wartaglobal.id - mendadak viral sejak bulan April 2024, tanpa ragu dan menunggu lama Khenoki Waruwu Bupati Nias Barat (petahana) menjatuhkan pilihannya, kepada sosok birokrat tulen Pemerintah Kabupeten Nias Barat, Sabahati Gulo S Sos., MM untuk menjadi Bakal Calon Wakil Bupati pada kontestan Pilkada tahun ini, Kamis (14/09/2024).


RIWAYAT KELAHIRAN
Sabahati Gulo, S.Sos., MM lahir di Tetehosi, pada 16 Maret 1971,  Desa Tetehosi, Kecamatan Mandrehe, Kabupeten Nias Barat.


RIWAYAT PEDIDIKAN
Memulai pendidikan di kampungnya di SD Tetehosi (1984), SMP 2 Pembda Gunungsitoli (1987) dan tamat SMK Swasta Kristen BNKP 1991 meskipun sempat menempuh pendidikan di SMA Swasta Santu Xaverius Gunungsitoli selama 3 Tahun, bahkan terhitung sebagai ranking 7 tetapi oleh konflik internal yayasan pada saat itu tidak berhasil tamat padahal nilainya lulus. 



Sempat dilema bahkan kecewa karena situasi tersebut karena  sesudah 3 bulan pindah ke SMA Swasta BNKP kemudian dinyatakan berhak tamat di SMA Swasta Xaverius, karena nilainya lulus tetapi Ibunya mengatakan agar tetap melanjutkan saja di SMA BNKP karena ibunya meyakini ada rencana Tuhan yang terbaik dibalik ini, sehingga Sabahati Gulo tetap melanjutkan di SMA BNKP hingga tamat pada tahun 1991.


"Benar kata Ibu saya ada rencana Tuhan dibalik ini semua, seandainya saya menerima kelulusan di SMA Xaverius pada tahun 1990 saya tidak memenuhi syarat melanjut di STPDN bahkan terkendala situasi ekonomi karena abang-abang saya semua sedang kuliah," kisahnya.


RIWAYAT KARIR
Setelah tamat  di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Pada tahun 1994 dan langsung menjadi PNS, Sabahati Gulo ditugaskan pertama sekali di Kantor Kecamatan Sirombu selama 3 tahun kemudian mendapat tugas belajar di Universitas Sumatera Utara (USU) mengambil strata 1 mendapat gelar S.Sos pada tahun 1999, dan mengambil strata-2 di Universitas HKBP Nomensen pada tahun 2013.



Sekembalinya dari tugas belajar dipercaya menjadi Sekcam Mandrehe pada Tahun 2000-2001, Sekcam Lolowau sampai 2003 tetapi minta pindah karena pemekaran Kabupaten Nias Selatan, kemudian di dipercaya menjadi Sekcam Gunungsitoli pada Tahun 2005-2009.


Pada saat gempa Tahun 2005 yang menghancurkan kota Gunungsitoli, Sabahati Gulo mengisahkan bagaimana pelayanan untuk pemulihan kota Gunungsitoli karena akses jembatan terputus, kerusakan infrastruktur dan banyaknya korban  jiwa yang membuat Sabahati Gulo sebagai Sekretaris Kecamatan harus ekstra cepat bergerak menjabarkan petunjuk atasan, untuk penananganan kedaruratan bersama semua aparatur.


Pada perjuangan pemekaran Kabupaten Nias Barat melalui Badan Persiapan Pembentukan Kabupaten Nias Barat (BPP Kanisbar) Sabahati Gulo sebagai Sekretaris II bersama Sekretaris Umum Ama Noni Daeli, Sabahati Gulo memiliki peran yang strategis dalam persiapan data-data yang dibutuhkan termasuk strategi mempersiapkan segala sesuatu admnistrasi yang dibutuhkan. Meskipun banyak tantangan internal dan eksternal termasuk pendanaan dalam perjuangan bahkan banyak yang mengkuatirkan Nias Barat tidak akan mekar.


"Bersama bapak Ama Noni Daeli pada saat itu sebagai Sekretaris Umum, saya sebagai Sekretaris II berperan mempersiapkan data-data yang dibutuhkan, segala sesuatu yang ada kami lengkapi agar Nias Barat ini terpenuhi syarat admnistrasi," Sabahati Gulo mengisahkan perjuangan Kabupaten Nias Barat.


Setelah pemekaran Kabupaten Nias Barat, Sabahati dipercaya menjadi Kabag Tapem pada Tahun 2010-2013 kemudian sejak Tahun 2013 menjabat sebagai Asisten Pemeritahan dan Kesra, Kadis Dukcapil selama 6 tahun, Kepala Bappeda, Kadis Kesehatan dan sebagai Asisten III.


"Kepemimpinan adalah seni, bagaimana kita memimpin orang untuk mencapai tujuan bersama. Kita  jangan melupakan siapa kita dalam sebuah organisasi apa peran kita sehingga cita-cita bersama dapat tercapai," Ucap Sabahati Gulo.


MENJADI CALON WAKIL BUPATI
Keputusan Sabahati Gulo menerima tawaran untuk meninggalkan karir yang masih tersisa 7 tahun lagi sebagai ASN, dilakukan tanpa ragu, karena ia merasa sudah selesai dengan dirinya dan kepentingan pribadi dan saatnya berbuat untuk pelayanan lebih kepada masyarakat.



"Puji Tuhan, sacara pribadi boleh dikatakan saya sudah selesai dengan diri saya sendiri, dan Istri Rawati Gulo,
sangat mendukung dan anak-anak sudah jelas arah masa depan mereka, anak sulung bernama Pandu sudah tamat IPDN dan adeknya juga akan menyusul menamatkan IPDN pada tahun depan, artinya saya tidak memiliki beban, saatnya saya berbuat untuk masyarakat", tuturnya kepada awak media.



Sabahati Gulo menilai, kepemimpinan Khenoki Waruwu sudah sangat sukses sehingga dibutuhkan keberlanjutan dan penguatan agar lebih sukses lagi kedepan.


"Saya sangat memahami peran yang seharusnya dilakukan oleh seorang Wakil Bupati dalam membantu Bupati, untuk itu harus diperkuat dan dibantu oleh wakilnya dalam peran-peran tertentu agar jalannya roda pemerintahan berjalan dengan lancar, tentu kedepan hal ini yang harus kami lakukan dalam memimpin Nias Barat ini" kata Sabahati Gulo menutup penjelasannya. @JM/nwg 


SHER LINK POST

No comments:

Post a Comment